Kamis, 28 Januari 2010

Manusia tak berevolusi dari kera


Manusia Tak Berevolusi dari Kera


Satu tim ilmuwan internasional pekan ini melaporkan bukti kerangka manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu memperlihatkan manusia tidak berevolusi dari nenek moyang yang mirip kera.
Penyelidikan selama 17 tahun mengenai temuan kerangka yang sangat rapuh, kera darat kecil yang ditemukan di wilayah Afar Ethiopia, dibeberkan di dalam jurnal Science terbitan Jumat (2/10).
Sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut.
Fosil yang diberi nama panggilan Ardi itu berupa kerangka paling tua dari cabang manusia dari pohon keluarga primata. Cabang tersebut meliputi Homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo.
Temuan itu memberi pengertian baru mengenai bagaimana hominid--keluarga kera besar yang terdiri atas manusia, simpanse, gorila dan orang-utan- mungkin muncul dari satu nenek moyang monyet.
Sampai ditemukannya Ardi, tahap paling awal yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus. Manusia kera itu berotak kecil dan sepenuhnya berkaki dua hidup antara empat juta dan satu juta tahun lalu.
Fosil Australopithecus yang paling terkenal adalah Lucy berumur dari 3,2 juta tahun, diambil dari lagu Beatles Lucy in the Sky with Diamonds. Lucy ditemukan pada 1974 sekitar 45 mil dari tempat Ardi, belakangan ditemukan.
Setelah Lucy ditemukan ada perkiraan bahwa ketika kerangka hominid jadi anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan kera. Namun fosil Ardipithecus ramidus tidak mendukung dugaan itu.
Kerangka Ardi cukup lengkap --tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan-- untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya. Ardiberjalan dengan dua kaki di tanah, tapi memanjat pohon dan juga menghabiskan waktu mereka di sana, dan kemungkinan pemangsa segala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar