Sabtu, 23 Januari 2010

ADA APA DENGAN KENTUT........????????



Kentut adalah perpindahan gas dari dalam tubuh, terutama dari usus keluar melalui anus. Gas ini berisi nitrogen, oksigen, metana (diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar), karbondioksida, hydrogen, dan lain-lain. Kentut menandakan adanya peristaltic (pergerakan) usus yang berfungsi dengan baik, sehingga orang pasca operasi dengan bius total baru dapat diberi makan dan minum setelah kentut.
Pada kondisi tubuh yang normal, kentut merupakan tanda normalnya aktivitas system pencernaan. Sementara itu, kentut yang berlebihan atau tidak kentut sama sekali merupakan tanda adanya iritasi pada perut atau saluran cerna.
Kentut tidak beracun, gas ini secara alami merupakan komponen dari usus yang normal. Meskipun demikian, ketidaknyamanan dapat terbentuk saat tekanan gas semakin tinggi.
Dalam buku The Flatuosities, yang ditulis Hippocrates disebutkan bahwa beraneka ragam penyakit dapat timbul akibat tidak kentut karena berlebihnya gas yang terkumpul dalam perut. Secara teoritis, seseorang dapat menderita gangguan susah buang air besar bila menahan kentut.
Diluar negeri, kentut yang istilah ilmiahnya “flatulence”, “flatulency”, atau “flatus”, bukanlah perisiwa bias. Untuk membuktikannya, coba cari saja kata kunci tiga frasa tersebutdi mesin pencari internet. Jangan heran, jika hingga tahun 2008 tak kurang dari 347.000 rujukan ilmiah tentang kentut. Kajian ilmiah tersebut diterbitkan oleh beragam jurnal ilmiah dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu gizi, kedokteran, hingga kesehatan dan pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar